The Only Galaxy

Berbagi Dalam Keheningan

Sabtu, 23 Agustus 2025

Panduan Akhlaq Seorang Muslim (7:7) | Akhlaq

 


PANDUAN PRAKTIS AKHLAK SEORANG MUSLIM

IX. AKHLAK TERHADAP LINGKUNGAN
Yang dimaksud lingkungan di sini adalah segala sesuatu yang
berada di sekitar manusia, baik binatang, tumbuh-
tumbuhan, maupun benda-benda tak bernyawa. Dan pada
dasarnya, akhlak yang diajarkan Al-Quran terhadap
lingkungan bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah.
Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia
dengan sesamanya dan manusia terhadap alam.
Kekhalifahan mengandung arti pengayoman, pemeliharaan,
serta pembimbingan, agar setiap makhluk mencapai tujuan
penciptaannya.
Dalam pandangan akhlak Islam, seseorang tidak dibenarkan
mengambil buah sebelum matang, atau memetik bunga
sebelum mekar, karena hal ini berarti tidak memberi
kesempatan kepada makhluk untuk mencapai tujuan
penciptaannya.
Dan di antara bentuk akhlak kita terhadap lingkungan adalah
:

1. Tidak membuang sampah sembarangan

Selain bahwa membuang sampah sembarangan
sebenarnya menggambarkan tentang kepribadian buruk
seseorang seperti; sifat kurang bertanggungjawab, suka
melempar masalah untuk di selesaikan orang lain,
kepribadian yang tidak teratur dan lain-lain, ia juga
menjadikan lingkungan kurang baik.
Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda :

” sesungguhnya Allah itu indah dan suka akan keindahan”
(HR.Muslim).
Dalam hal ini, ajaran pertama dalam fikih Islam adalah
ajaran bersuci, yang menggambarkan bagaimana
perhatian Islam terhadap kebersihan sehingga cinta akan
kerapian dan kebersihan merupakan karakter yang
melekat pada kepribadian seorang muslim.
Rasulullah saw bersabda :
” bersuci itu separoh dari iman”(HR.Muslim)

2. Menjaga kelestarian tetumbuhan
Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- pernah
bersabda dalam hadits shohih :
"Jika hari kiamat telah tegak, sedang di tangan seorang diantara
kalian terdapat bibit pohon korma; jika ia mampu untuk tidak
berdiri sampai ia menanamnya, maka lakukanlah".
(HR.
Ahmad dan Bukhori).
"Tak akan tegak hari kiamat sampai tanah Arab menjadi tanah
subur, dan sungai-sungai".
(HR. Ahmad dan Muslim).
Ketika para sahabat mendengarkan hadits-hadits ini,
maka mereka berlomba-lomba dan saling mendorong
untuk melakukan program penghijauan ini, karena ingin
mendapatkan keutamaan dari Allah -Azza wa Jalla- di
dunia dan di akhirat berupa ganjaran pahala.
Dan Rasulullah saw juga memotivasi umatnya untuk
selalu cinta dengan melakukan penghijauan seperti sabda
beliau :

"Tak ada seorang muslim yang menanam pohon, kecuali sesuatu
yang dimakan dari tanaman itu akan menjadi sedekah baginya,
dan yang dicuri akan menjadi sedekah. Apa saja yang dimakan
oleh binatang buas darinya, maka sesuatu (yang dimakan) itu
akan menjadi sedekah baginya. Apapun yang dimakan oleh
burung darinya, maka hal itu akan menjadi sedekah baginya.
Tak ada seorangpun yang mengurangi, kecuali itu akan menjadi
sedekah baginya"
.(HR. Muslim).
Al-Imam Abu Zakariyya Yahya Ibn Syarof An-
Nawawiy
-rahimahullah- berkata menjelaskan faedah-
faedah dari hadits yang mulia ini, "Di dalam hadits-hadits
ini terdapat keutamaan menanam pohon dan tanaman,
bahwa pahala pelakunya akan terus berjalan (mengalir)
selama pohon dan tanaman itu ada, serta sesuatu (bibit)
yang lahir darinya sampai hari kiamat masih ada. Para
ulama silang pendapat tentang pekerjaan yang paling baik
dan paling afdhol. Ada yang berpendapat bahwa yang
terbaik adalah perniagaan. Ada yang menyatakan bahwa
yang terbaik adalah kerajinan tangan. Ada juga yang
menyatakan bahwa yang terbaik adalah bercocok tanam.
Inilah pendapat yang benar. Aku telah memaparkan
penjelasannya di akhir bab Al-Ath’imah dari kitab Syarh
Al-Muhadzdzab. Di dalam hadits-hadits ini terdapat
keterangan bahwa pahala dan ganjaran di akhirat
hanyalah khusus bagi kaum muslimin, dan bahwa
seorang manusia akan diberi pahala atas sesuatu yang

dicuri dari hartanya, atau dirusak oleh hewan, atau
burung atau sejenisnya". 4
Lebih dari pada itu semua, bahwa Allah telah
mengingatkan kepada umat manusia akan bahaya
eksploitasi alam seperti dalam firmanNya :
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan
karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan
kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar
mereka kembali (ke jalan yang benar).( QS. Ar Ruum : 41).

3. Tidak menyiksa hehewanan
Meskipun ia adalah hewan namun Allah telah
menggariskan kepada umat Islam, untuk berlaku baik
terhadapnya. Hal ini seperti yang di sabdakan rasulullah
saw :
“ Sesungguhnya Allah mewajibkan berlaku baik terhadap segala
sesuatu, maka apabila kalian membunuh, bunuhlah dengan baik,
dan apabila kalian menyembelih, sembelihlah dengan baik,
hendaklah seseorang menajamkan pisaunya dan menjadikan
tenang kematian sembelihannya” (HR.Muslim).

Hadits di atas menerangkan bahwa memang kadang kita
harus membunuh hewan karena hewan itu adalah hewan
yang boleh di bunuh. Di dalam Islam kita diajarkan untuk
menghargai kehidupan sesama makhluk Allah. Namun

Al-Qur'an dan Hadits sebagai dasar hukum Islam
mengizinkan manusia untuk membunuh beberapa
hewan tertentu.
Hewan yang diperintahkan untuk dibunuh, yakni :
a. Tikus
b. Kalajengking
c.Burung gagak dan sejenisnya/burung layang-layang
d. Anjing predator
e. Tokek/Cicak
f. Ular.
Berdasarkan hadits – hadits berikut ini :
Diriwayatkan dari Aisyah –radiallahu ’anha- dari Nabi
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
“ Ada lima binatang yang boleh dibunuh ditanah haram: Tikus,
Kalajengking, Burung layang-layang/Sejenis gagak dan anjing
predator.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam riwayat lainnya, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
bersabda:
” Ada lima hewan membahayakan yang boleh dibunuh di tempat
halal dan haram, yaitu ular, burung gagak yang berwarna belang-
belang, tikus, anjing yang suka menggigit, dan burung hudaya
(sejenis rajawali).” (HR. Muslim).
Dari Sa’ad bin Abi Waqqash dia berkata: Sesungguhnya Nabi
shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan untuk membunuh
cicak, dan beliau menyebutnya sebagai fuwaisiq (fasik kecil).”
(HR. Muslim).

Dalam riwayat lainnya Nabi Alaihishshalatu Wassalam
bersabda:
“Barangsiapa yang membunuh cicak pada pukulan pertama
maka dituliskan untuknya seratus kebaikan, jika dia
membunuhnya pada pukulan kedua maka dia mendapatkan
pahala kurang dari itu, dan pada pukulan ketiga maka dia
mendapatkan pahala kurang dari itu (HR. Muslim).
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ’anhu, dia
berkata Kami tengah bersama Nabi Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam di sebuah gua, dan saat itu turun pada beliau ayat
‘Demi Malaikat-malaikat yang diutus untuk membawa
kebaikan‘ (QS Al-Mursalaat:1). Ketika kami mengambil air
dari mulut goa, tiba-tiba muncul seekor ular di hadapan kami.
Beliaupun bersabda, ‘Bunuhlah ular itu‘ Kami pun berebut
membunuhnya, dan aku berhasil mendahului. Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, ‘Semoga Allah
melindungi dari kejahatan kalian sebagaimana Dia melindungi
kalian dari kejahatannya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Binatang-binatang ini diperintahkan untuk dibunuh
karena termasuk bainatang yang menjijikkan dan tidak
diterima oleh tabiat yang sehat.

Jika kita harus membunuh hewan-hewan di atas hendaklah
dengan tidak menyiksanya , namun dengan cara yang bisa
mempercepat kematian mereka.
Begitulah akhlak yang telah diajarkan islam kepada kita,
sebagai agama rahmat untuk alam semesta, bukan sekedar
rahmat untuk umat manusia saja.

PENUTUP
Akhlak merupakan satu diantara tiga bagian Islam setelah
Akidah dan Syariah, dan akhlak merupakan suatu nilai luhur
kemanusian sebagai khalifah Allah di muka bumi. Dan
Rasulullah datang untuk menyempurnakan akhlak yang
mulia sekaligus menjadi contoh bagaimana nilai-nilai
tersebut teraplikasikan dalam kehidupan manusia.
Akhlak sebenarnya kumpulan dari nilai-nilai universal yang
sesuai dengan fitrah dan tabiat manusia, yang seringkali ia
tertutupi oleh ganasnya hawa nafsu dan liarnya jiwa manusia.
Yang di perlukan oleh manusia adalah adakah contoh yang
bisa di lihat atau tidak. Dan Rasulullah di sebut oleh Al
Quran sebagai orang yang berada pada puncak nilai agung
yang tertinggi.
“ Nuun, demi kalam dan apa yang mereka tulis, berkat nikmat
Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila, dan
Sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak
putus-putusnya. Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi
pekerti yang agung. Maka kelak kamu akan melihat dan mereka
(orang-orang kafir)pun akan melihat.” (QS. Al Qolam 1-5).
Dari uraian panduan akhlak praktis dalam buku ini, bisa di
sederhanakan dalam beberapa point :
A. Dasar-dasar akhlak kepada Islam adalah mencintai

mentaati dan memperjuangkan ajarannya, serta
muroqobatullah (merasa senantiasa dalam pengawasan
Allah swt)

B. Dasar - dasar akhlak kepada sesama manusia paling tidak
bisa di rumuskan pada sikap-sikap terdiri dari :

1. Bersikap sopan dan ramah kepada siapa saja.
2. Memberi perhatian kepada orang lain.
3. Berusaha selalu menjaga perasaan orang lain.
4. Bersikap ingin membantu.
5. Memiliki rasa toleransi yang tinggi.
6. Dapat menguasai diri, mengendalikan emosi dalam

situasi apapun.
C. Dasar-dasar akhlak kepada Lingkungan adalah mencintai

lingkungan, cinta kebersihan, ketertiban dan keindahan,
serta berlaku baik terhadap hewan.

Share:

0 comments:

Posting Komentar

VISITOR

FOLLOWERS

Ruang Iklan

contoh
Jasa Pembuatan Website dan Aplikasi
AD DESCRIPTION
AD DESCRIPTION
AD DESCRIPTION
AD DESCRIPTION
AD DESCRIPTION
AD DESCRIPTION
AD DESCRIPTION
AD DESCRIPTION
AD DESCRIPTION
Pesan Disini!