II. AKHLAK TERHADAP ORANG TUA
Dengan pandangan bahwa ilmu Adalah milik Allah, maka
ilmu itu harus di raih dengan izin Allah serta ridhoNya,
sedangkan ridho Allah tergantung pada ridho kedua orang
tuanya;
“Ridho Allah terdapat pada ridho kedua orang tuanya dan
kemurkaan Allah terdapat pada murka kedua orang tuanya juga”
(hadits di hasankan oleh Al Bani).
Sedangkan beberapa akhlak untuk mendatangkan ridho
orang tua adalah :
1. Mentaati mereka selama bukan untuk bermaksiyat
kepada Allah
Jiwa kita sebagai manusia haruslah kiranya mampu
menempatkan orangtua kita pada kedudukan yang tinggi,
serta mencintai mereka sepenuh hati. Hal inilah yang
akan menghantarkan seseorang pada ketaatan kepada
orangtua seperti yang di perintahkan agama.
Perlakuan masa lalu orangtua yang kadang menorehkan
luka di hati seseorang, hendaklah di sikapi dengan
pemberian maaf dan melupakannya. Sebab jika di
bandingkan dengan jerih payah mereka orangtua untuk
membesarkan anaknya tak akan pernah terbalaskan.
2. Tidak menyakiti hati mereka
Kalaulah ada orang suci setelah para Nabi dan Rasul,
pastilah agama akan mengajarkan bahwa orangtua adalah
orang suci dalam kehidupan manusia. Mereka haruslah
di hormati dan di mulyakan seagung mungkin, bahkan
dalam agama, sebagai seorang anak, sama sekali tidak
boleh menyakiti hati orang tua.
Diantara bentuk menyakiti hati orang tua adalah:
- Mengatakan kata ‘ah’, ‘hush’ dan kata-kata semisalnya
atau mengatakan kata-kata pedih menyayat hati
mereka.
- Malu kepada orang lain, bahwa kita punya orang tua
seperti mereka.
- Melakukan perbuatan yang melukai hati mereka,
seperti membohongi orangtua, bahwa biaya sekolah
atau kuliah telah di bayarkan padahal habis untuk hal
tak berguna seperti main game di internet, main judi,
membeli rokok, membeli hal haram dan lain
sebagainya.
3. Bersabar atas sikap orang tua
Terkadang dalam kehidupan berkeluarga, terjadi
perbedaan pendapat dan keinginan antara anak dengan
orangtua, dan dalam menghadapi situasi seperti ini sang
anak harus hati-hati karena sangat rawan, menyebabkan
hati orangtua sakit. Sikap yang paling tepat dalam hal ini
adalah bersabar untuk tidak menimpali ucapannya, dan
menjadi pendengar yang baik. Jika terpaksa harus
menyampaikan perbedaan keinginan dan pendapatnya
dengan mereka, maka upayakan di lakukan dengan
sangat hati-hati.
4. Mendoakan mereka
Tidak ada yang menandingi pahala berbakti kepada
kedua orangtua, selain pahala meng-esakan Allah swt.
Dan kesempurnaan kebaktian seseorang terhadap
orangtuannya adalah memintakan kebaikan kepada Allah
dalam ketidakhadiran mereka, baik saat orangtua masih
hidup terlebih lagi saat mereka telah tiada. Bahkan
mendoakan orangtua adalah puncak dari segala macam
bentuk bakti kepada orangtua.
5. Berbuat baik kepada kawan mereka sewaktu hidup
Tidaklah cukup sekedar mendoakan saat orangtua telah
meninggal. Salahsatu yang di ajarkan agama Islam bagi
ahli waris adalah menyambung hubungan baik yang telah
di bangun orangtua dengan oranglain disaat hidup
mereka, seperti perkawanan dan persahabatan mereka,
dengan cara mengunjunginya atau menyambung
komunikasi dengan mereka-mereka.
.
III. AKHLAK KEPADA GURU ATAU DOSEN
Guru atau dosen adalah orang yang mengajarkan ilmu
kepada kita, dan akhlak kita terhadap mereka dengan cara
menghormati dan menjunjung tinggi kemuliaan mereka.
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus di lakukan
seorang muslim untuk keberkahan ilmu :
1. Seorang muslim hendaklah menyerahkan kendali dirinya
pada pendidiknya, seperti pasien yang menyerahkan
penanganan dirinya kepada dokter. Karena itu dia harus
benar-benar merendahkan diri dan menurut.
Ibnu Abbas pernah memegangi tali kekang hewan
tunggangan zaid bin tsabit seraya berkata : “beginilah
yang kami lakukan terhadap orang-orang yang berilmu”.
Selagi murid merasa sombong dengan tidak mau
mengambil manfaat dari orang yang mungkin kurang
terkenal, maka dia adalah orang yang bodoh. Sebab
hikmah adalah milik orang mukmin yag hilang. Selagi
barang itu sudah di temukan, maka hendaklah dia segera
mengambilnya. Hendaklah dia menyerahkan
pendapatnya kepada pendapat gurunya, masih lebih
bermanfaat dari pada murid merasa benar.2
Dan selanjutnya adalah perkataan Ali Bin Abi Tholib Ra,
“diantara hak orang yang berilmu (pendidik) atas dirimu
adalah: 3
2. Mengucapkan salam kepada orang yang berada di
majelisnya.
3. Member salam hormat khusus kepadanya.
4. Duduk di hadapannya.
5. Tidak menunjuk dengan tangan kearahnya.
6. Tidak memandang secara tajam kepadanya.
7. Tidak terlalu banyak mengajukan pertanyaan yang tidak
substansial.
8. Tidak membantunya dalam memberi jawaban.
9. Tidak memaksanya jika ia letih.
10. Tidak mendebatnya jika ia tidak menginginkan.
11. Tidak memegang bajunya ketika ia hendak bangkit.
12. Tidak membocorkan rahasianya.
13. Tidak menggunjingnya dihadapan orang lain.
14. Tidak mencari-cari kesalahan.
15. Jika ia salah bicara harap di maklumi.
16. Tidak boleh berkata di depannya perkataan yang bisa
menyinggungnya, contohnya ungkapan “ ku dengar
orang berkata begini, dan berbeda dengan pendapatmu’.
17. Jangan katakan kepadanya bahwa ia adalah seorang
ulama atau ilmuwan.
18. Jangan terus menerus meyertainya.
19. Jangan sungkan-sungkan untuk berbakti kepadanya.
20. Jika di ketahui dia punya suatu keperluan kebaikan, maka
keperluannya hendaklah di penuhi.
IV. AKHLAK TERHADAP ORANG YANG
LEBIH TUA (SENIOR)
Yang di maksud dengan orang yang lebih tua secara urfi
(kebiasaan) adalah, orang yang di lahirkan ke dunia lebih
dahulu dari kita atau orang yang lebih dahulu dalam suatu
organisasi atau semacamnya. Dan di dalam ajaran Islam kita
di ajarkan untuk menghormati mereka sebagaimana sabda
Rasulullah saw :
- “ Wahai Anas, hormati yang tua, dan sayangi yang lebih muda
maka kau akan menemaniku di surga” (HR.Baihaqi).
- “ Keberkahan ada pada orang tua dari kalian” (HR.Hakim).
Dan bahkan barang siapa yang tidak mengetahui hal-hal apa
sajakah yang harus di lakukan untuk orang yang lebih tua
maka Rasulullah mengatakan bahwa ia bukanlah dari
golongan umat Muhammad Saw. Sebagaimana sabda beliau:
“ Barang siapa tidak menyayangi anak kecil kami dan tidak
mengenali hak orang tua kami, maka ia bukanlah termasuk golongan
kami” (HR. Ahmad,Abu Dawud,Attirmidzi).
Di antara hal-hal yang harus di lakukan dalam rangka
penghormatan kepada orang yang lebih tua atau senior
adalah:
1. Mendahulukan dalam pemberian
Ibnu Umar Ra berkata : aku melihat Rasullullah saw
sedang memakai siwak lalu beliau memberikannya
kepada orang yang lebih tua dari suatu kaum,dan beliau
bersabda:
” Sesungguhnya Jibril Saw memerintahkanku untuk
mendahulukan yang lebih tua” (HR. Ahmad, Baihaqi).
2. Mendahulukan dalam hal Ilmu
Dari Mujahid, ia berkata, aku pernah menemani Ibnu
umar pergi ke madinah, namun aku tidak mendengar dia
membicarakan tentang Rasulullah Saw, kecuali satu
kejadian dimana dimana Ibnu Umar berkata, kami
pernah bersama Nabi Saw, lalu beliau bertemu dengan
jamaah para sahabat. Kemudian beliau bersabda, “
sesungguhnya diantara pohon ada suatu pohon yang merupakan
perumpamaan bagi seorang muslim.” Aku ingin mengatakan
bahwa itu adalah pohon kurma, namun karena aku yang
paling muda (diantara mereka) maka aku diam.
Kemudian Nabi bersabda : ” yang di maksud adalah pohon
kurma” (HR.Bukhori, Muslim, Ahmad).
Begitupun hadits yang di riwayatkan dari ibnu Abbas,
bahwa Umar ra. pernah menanyakan kepada mereka
(para pembesar sahabar badar), mengenai firman Allah “
Idza jaa’a nashrullahi wal fath “ (QS. An Nashr : 1) mereka
menjawab, “yaitu penaklukan kota-kota dan istana”,
Umar berkata, “bagaimana pendapatmu wahai Ibnu
Abbas?”, Ibnu Abbas menjawab, “yang di maksud
adalah ajal atau perumpamaan untuk Muhammad Saw
bahwa ajal beliau telah dekat.” (HR. bukhori dan
Ahmad).
0 comments:
Posting Komentar